REPUBLIKA.CO.ID,ACEH — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa olah batin menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan, utamanya bagi anak didik, sebagai bagian dalam upaya menciptakan manusia berakhlak mulia di Tanah Air.
Olah batin yang dimaksud tidak terkait dengan klenik, tetapi membawa anak didik memahami bahwa dirinya harus memiliki hati bersih ketika menerima pelajaran dan keteladanan yang diperlihatkan para gurunya, baik di dalam kelas maupun lingkungan setempat, katanya di Aceh, Sabtu.
Wamenag berbicara hal itu ketika tampil sebagai pembicara pada Harlah Nasional Ke-84 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Dayah Darul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee, Siem, Darussalam, Aceh Besar. Hadir ketua DPP Perti Tgk. H. Faisal Amin, Syeh Abu Muaz dari Mesir, Syeh Prof. Wahbah Zuhaili dari Syiria dan Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh H. Ibnu Sa’dan.
Nasaruddin Umar mengatakan bahwa pendidikan sekarang diakui sudah diotonomikan. Itu juga membawa dampak tersendiri. Yang jelas di sisi lain pendidikan dewasa ini, menurut dia, sudah mengabaikan aspek olah batin. Suasana batin antara guru dan murid terlihat jauh dan sang murid ditempa dengan pendekatan logika semata.
Guru memberi pelajaran atau materi ajar kepada anak didik seperti mengejar target. Guru tak ambil peduli reaksi yang terjadi di lingkungan sekitar bahwa batin para muridnya kosong, kering, dan materi pelajaran yang diterima tak membuahkan hasil maksimal, katanya.