Dalam kata-kata sambutannya, koodinator Daurah Ramadan Dayah Darul Ihsan Ustad Mustafa Husen Woyla mengatakan, Pelatihan menulis Cerpen dan Puisi ini bagian dari Program Daurah Ramadan yang berbentuk non Akademik. Oleh karena itu tidak semua santri wajib mengikuti. Pelatihan ini diberikan kepada mereka yang mempunyai bakat dan minat dalam dunia tulis menulis.
Materi pertama diisi oleh mantan Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh, yang juga penulis antologi cerpen Rumah Matahari Terbit dan Kerdam Cinta Palestina, Riza Rahmi. Sajak dan esai karya Riza juga pernah dimuat di beberapa media dan memenangkan sejumlah perlombaan.
Materi kedua disi oleh Afrida Arfah Penulis buku “Puisi diantara hari, OMG MY MOM, buku antologi puisi “Munajat Sesayat Doa”, dan beberapa tulisan di media cetak dan website pribadinya. Afrida saat ini menjabat sebagai direktur Kamoe Publishing House.
Ketua Yayasan Darul Ihsan, H Musannif, SE mengharapkan ke depan para penulis dari FLP bisa memberikan waktu khusus untuk membina santri-santri yang mempunyai bakat dalam menulis. Sehingga nantinya Darul Ihsan akan melahirkan penulis-penulis yang mengahasilkan karya yang bisa memberikan warna baru dalam dunia tulis menulis di tingkat lokal maupun nasional.
Beliau menambahkan, Pelatihan ini dinilai sangat penting karena selama ini, kita sadar betul di kalangan Dayah Aceh sedang krisis penulis dalam segala bidang. Padahal dunia pesantren tempo dulu tidak pernah sepi dari karya dalam berbagai disiplin ilmu. Katakankanlah dalam bidang Roman, ada “Bernaung di Bawah Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Vander Wich” Karya Buya Hamka Sang Mestro yang berasal dari dunia pesantren.
Jika anda memiliki informasi menarik ataupun kegiatan seputar pesantren yang dapat dibagi dengan kami dan pembaca lainnya, silakan kirim ke ramdhan@detik.com. Jangan lupa sertakan foto dan nomor kontak.