Nyoblos Dengan Rumus Sederhana Versi Musa As Vs Musa Samiri

Salah satu cara kita mengenali orang adalah dengan cara melihat silsilah keturunanya. Jika nasabnya baik kemungkinan besar dia juga baik. Namun sebaliknya, jika keturuanannya abu-abu alias tidak jelas asal-usulnya kemungkinan besar dia juga tidak jelas.

Di tahun 2014 ini banyak sekali kita dihadapkan dengan calon-calon anggota Legestalif dan Yudikatif dengan modus yang sangat berfarian. Ada yang sengaja memodifikasi  Curiculum Vitae (CV) dengan sejumlah deretan prestasi yang gemilang. Agar kita terkesima dengan napaktilas yang ia lakukan. Hal ini sebenarnya sah-sah saja jika tidak ada unsur kebohongan.

Namun, ketika calon pemilih dihadapkan dengan ratusan kandidat tentunya akan membuat masalah menjadi  runyam  dan mustahil untuk mengecek kebenaran apa yang telah diiklan/kampanyekan.


Berikut ada trik jitu untuk mengenal calon Legeslatif dan calon Yudikatif pilihan kita

# Rumus Musa As Vs Musa Samiri

Musa bin Imran bin Fahis bin ‘Azir bin Lawi bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Musa alaihissalam berasal dari zuriat para anbiya walaupun beliau hidup dalam singgahsana Fir ’aun laknatulah alaih  tetap menjadi manusia terbaik di masanya.

Musa As-Samiri, adalah orang Bani Israil dari suku as-Samirah. Qiila (Ada yang mengatakan)  bahwa nama asli Samiri adalah Musa bin Zafar. Keturunannya tidak jelas asal muasalnya.

Kendatipun  Musa As-samiri hidup dalam asuhan malaikat  Jibril (raja para malaikat) namun karena keturunan tidak jelas akhirnya setelah menjadi pengikut Nabi Musa yang kemudian menjadi sesat dan membuat sesembahan patung anak sapi dari emas. Patung inilah  yang menjadi cikal bakal agama Tuhan penyembah berhala/paganisme di seantero dunia sampai kiamat tiba.

Lihat perbedaan yang mencolok antara keturunan yang baik dan keturunan yang tidak jelas. Mengutip pepatah Arab “ Manusia tidak akan terperosok ke dalam lobang yang sama” dan ingat pula sejarah pasti akan berulang. Maka berhati-hatilah dalam menentukan pilihan anda.

#Partai dalam Al-Qur’an hanya dua, Partai Islam dan Partai Syaitan.

Pilih yang mana?

Penulis : Mustafa Woyla.

Releated Posts

H Musannif Dianugerahkan Penghargaan Tokoh Publik Pembina Dayah Turast dan Tahfidz

Banda Aceh – Yayasan Elmas’udi Center Indonesia menyelenggarakan Wisuda Akbar Nasional Angkatan ke-8 Tahun 2024 pada hari ini…

ByBydarulihsanApr 1, 2024

Santri Darul Ihsan Khidmat Ikuti Kajian Isra wal Mi’raj Bersama Ayah Faisal dan Abu Muaz (1)

Jantho – Maknai hari besar islam, Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee Peringati Isra wal Mi’raj Nabi…

ByBydarulihsanFeb 18, 2023

MENJADIKAN RASULULLAH TAULADAN UMAT

Oleh: AYAH H MUHAMMAD FAISAL (Naskah khutbah jum’at 30 September 2022 di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh) Ada…

ByBydarulihsanSep 30, 2022

FILZAH JANNATI, Raih Predikat Cumlaude Al Azhar Mesir Sekaligus Ijazah Tahfiz Markas Kahilah

Cairo – Alumni Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee kembali membawa kabar gembira dan membanggakan. Filzah Jannati (20…

ByBydarulihsanNov 17, 2020

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *