Jangan Jadikan Hawa Nafsu Sebagai Tuhan

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam menjalani kehidupan sehar-hari, seoramg muslim harus mampu mengendalikan hawa nafsunya, terutama nafsu yang menjurus untuk berbuat keburukan dan dosa. Menahan hawa nafsu sangat diperlukan dalam kehiduapn sehari-hari, sehingga seseorang tidak memperturutkan hawa nafsunya. Setiap manusia diberikan hawa nafsu, namun manusia diharuskan mengendalikan hawa nafsu itu, sehingga tidak mengkuti jalan setan. 
Hal itu dikatakan, Dosen Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Banda Aceh, dan staf pengajar Dayah Darul Ihsan Tgk H Hasan Krueng Kalee, Muakhir Zakara MA, dalam dialog interaktif  program “Serambi Spiritual” dengan tema ‘Kiat Mengendalikan Hawa Nafsu’ Kerjasama dengan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Studio Serambi FM Jalan Raya Lambaro, Desa Meunasah Manyang PA, Ingin Jaya,  Aceh Besar, Senin (21/7/2014).
Muakhir Zakaria mengatakan, setan selalu menggoda manusia untuk mengikuti hawa nafsunya, bila manusia mengikuti ajakan setan, maka derajat seorang muslim tidak jauh berbeda dengan derajat setan. Dalam kehidupan sehari-hari, setan bertugas menggoda manusia. Jika hawa nafsu seorang muslim berkolaborasi dengan setan, maka nafsu seorang anak manusia itu menjadi sempurna, sehingga terus-menerus mengikuti hawa nafsunya. Seorang muslim tidak dilarang menjadi kaya dan banyak harta benda, namun ia mampu mengendalikan hawa nafsunya agar harta yang diperolehnya, digunakan untuk kebajikan.   
Hawa nafsu, kata Muakhir Zakaria, ada pada setiap manusia yang normal, dan tidak ada manusia yang tidak diberikan hawa nafsu, namun seorang manusia akan memiliki darajat yang tinggi bila mereka yang mampu menahan hawa nafsu dan menggunakan segala potensi yang dia miliki untuk mempertebal keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus menghindari dari godaan setan untuk menuruti hawa nafsunya, sehingga manusia hidup bersih selalu berada di jalan Allah SWT. “Yang perlu diingat adalah Jangan Jadikan Hawa Nafsu sebagai Tuhan,” ujar Muakhir Zakaria.
Orang dermawan, katanya, orang yang gagah dan kuat mengendalikan hawa nafsu, meskipun dia banyak harta, namun hartanya digunakan pada jalan yang diridhai Allah SWT. Dan yang perlu diingat, seorang yang kuat adalah orang yang mampu melawan hawa nafsunya. Program “Serambi Spiritual” ini berlangsung setiap hari selama Ramadhan 1435 H, pukul 10.00‑11.00 WIB dilaksanakan atas kerja sama dengan pihak Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI). Dialog Serambi Spiritual, Senin (21/7/2014) dengan tema ‘Kiat Menahan Hawa Nafsu’ yang dibawakan oleh pemateri Muakhir Zakara MA dipandu oleh Host Serambi FM 90,2 MHz, Dosi Alfian.(*)
http://aceh.tribunnews.com/2014/07/21/jangan-jadikan-hawa-nafsu-sebagai-tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *