[Banda Aceh|Ahlul Fikri] http://aceh.kemenag.go.id/. Muthmainnah Zainal Abidin, Lc, alumni Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee Kec. Darussalam Kabupaten Aceh Besar, yang baru saja menyelesaikan studi strata 1 (S1) di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, Jurusan Syari’ah Islamiyah merupakan, salah seorang Mahasiswa Aceh yang berprestasi di Universitas Al Azhar, Mesir.
Peraih Beasiswa Penuh Pemerintah Aceh ini, tergolong sebagai santri yang penuh dengan prestasi, sejak mengenyam pendidikan di Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee. Puncaknya, Muhtmainnah Zainal Abidin meraih Beasiswa ke Universitas Al Azhar, di Kairo.
Dia tercatat sebagai Mahasiswa Binaan Syaikh Bela’id Hamidi dari Maghribi, yang telah berlangsung sejak 2009. Pada tahun 2014 meraih Ijazah dan Sanad yang menandakan telah diakui dan disahkan sebagai “Guru Besar” Bidang Kaligrafi (Khat).
Di samping itu, Muthmainnah juga sebagai pengajar kaligrafi bagi kelompok Afanin yang terdiri dari sejumlah mahasiswa al Azhar dari seluruh dunia, juga sebagai Tutor Ilmu Lughah bagi Mahasiswa Indonesia yang sedang belajar I’dad Lughawi.
Juga, Muthmainnah juga memperoleh Ijazah Tahsin Al Qur’an dari Syaikh Abdurrahman Mu’nis. Pada Ahad, 26 Januari 2014 lalu, misalnya, peradaban Mesir yang sudah sangat tua, kembali menjadi saksi sejarah tentang lahirnya para kaligrafer muda dari berbagai belahan dunia, yang dididik di Negeri Paraoh (Fira’un) itu.
Hari itu, 40 kaligrafer menerima ijazah khat dari Syaikh Belaid Hamidi di Markas Muassasah Halaqah, sebuah markas khat di Wilayah Darrasah, berdekatan dengan Masjid Al-Azhar dan Masjid Husen.
Syaikh asal Maroko ini, menyerahkan 50 ijazah untuk 40 kaligrafer yang berasal dari sembilan negara, meliputi Mesir, Rusia, Cina, Tunisia, Nigeria, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Sedangkan 12 dari 40 kaligrafer yang telah mendapatkan ijazah ini merupakan putra-putri Aceh. Mereka adalah 1) Khairurrafiqi, telah menyelesaikan studi S1 Konsentrasi Hadis di Universitas Al-Azhar; 2) Mukhlis Ilyas, mahasiwa Pascasarjana Universitas Al-Azhar; 3) Rahmat Zul Azmi, sedang menyelesaikan magister di Al-Azhar; 4) Muthmainnah Zainal Abidin, telah menyelesaikan studi S1 di Jurusan Syariah Al-Azhar; 5) Humaira Syukri, telah menyelesaikan studi S1 di Jurusan Linguistik Umum Al-Azhar; 6) Nur Anidar Azhari, mahasiswi tingkat akhir Jurusan Syariah Al-Azhar; 7) Maghfirah Jakfar, telah menyelesaikan studi Konsentrasi Hadis di Al-Azhar.
Berikut ada 8) Malem Sempurna, mahasiswa Pascasarjana di University American Open, Mesir; 9) Zakiyatul Faizah Bussalami, mahasiswi tingkat 3 Jurusan Syariah Al-Azhar; 10) Said Fithri Adhi, mahasiswa tingkat 2 Jurusan Usuluddin Universitas Al-Azhar; dan 11) Ahmad Qusyairi, peserta pemantapan bahasa dari Aceh.
Anak bungsu dari pasangan Tgk. Zainal Abidin (Alm) dan Ummi Ainun Fatawy ini juga tercatat sebagai menghafal Al Qur’an dan telah diuji sebanyak 4 kali oleh Dosennya di Universitas Al Azhar, Kairo.
Muthamainnah Zainal Abidin dilahirkan di Gampong Blang Krueng, 15 April 1990 ini sangat mahir berbahasa asing terutama Arab dan Inggris, buktinya dalam jangka 5 Tahun telah berhasil menamatkan studinya di Universitas Al Azhar, Kairo Mesir.
Dalam mengikuti perkuliahan di Universitas Al Azhar, Mumuth (begitu kawan kawannya memanggilnya), selalu mencoba menggunakan waktu se efesien mungkin, tiada hari tanpa belajar terutama dengan Syaik Al Azhar yang begitu antusias mengajari para mahasiswa dari seluruh Indonesia, kenang Muthmainnah ZA, LC yang merupakan adik kandung dari Tgk. H. Ghufran Zainal Abidin, MA (Ketua DPW PKS Aceh).
Saat belajar di Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Muthamainnah termasuk mahasiswa berprestasi, hampir seluruh Mata Kuliah yang diikutinya mendapat Nilai Terbaik.
Di samping itu, dia tercatat sebagai Ketua Departemen Keputrian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Periode 2011-2012 dengan menggelar sejumlah kegiatan dalam komunitas keluarga besar Mahasiswa Aceh di Mesir.
“Alhamdulillah, Aceh telah banyak melahirkan generasi generasi qur’ani. Semoga dalam waktu yang tidak lama lagi kita akan melihat bukti nyata kemajuan pendidikan di bumi tanah rencong ini,” begitu komentar Tgk. Zahratur Riyadi, saat mendampingi wawancara dengan alumni Al Azhar ini.
Mubarak Terguling
Saat terjadinya Penggulingan Presiden Mesir Husni Mubarak, Muthmainnah termasuk dalam rombangan evakuasi mahasiswa Indonesia. Setelah dinyatakan aman, seluruh mahasiswa di kembalikan ke Mesir dengan biaya penuh dari Pemerintah Indonesia.
Kini, Muthmainnah telah kembali Ke Aceh dengan mengukir sejumlah prestasi dan siap mengabdi ilmunya bagi kemajuan pendidikan di Aceh. Saat ini sedang mengikuti Screning Test di UIN Ar Raniry sebagai Tutor Bahasa bagi Mahasiswa Baru UIN Ar Raniry Banda Aceh. Di samping menjadi Pengajar tetap di Almamaternya Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee.
Kita do’akan semoga dapat melahirkan generasi generasi Aceh yang handal dari didikan Muthmainnah ini, begitu harapan yang disampaikan Keuchik Gampong Blang Krueng, Tgk. T. Muslem saat melakukan silaturrahim dalam perbincangan yang dipandu Ahlul Fikri Hasan.
Selamat kami ucapkan kepada saudari kami Ukhti Muthmainnah Zainal Abidin, MA, semoga ilmu yang diperolehnya dapat berguna bagi kemajuan pendidikan di Aceh. [yyy]
[Foto: Dari Kiri: Syaikh Saimur Nasiruf ( Direktur ),Syaikh Khudhair al-Bursaidy dan Ustaz Shalah Abdul Khalik, Muthmainnah Zainal Abidin, MA dan Syaikh Bela’id Hamidi di Kairo, Mesir]