Banda Aceh- Sudah menjadi tradisi kebanyakan pesantren di Aceh baik pesntren Salafiyah maupun Modern ketika datang bulan Ramadan seluruh aktifitas belajar mengajar diliburkan. Berbeda dengan pesantren pada umumnya, Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Darussalam Aceh Besar sudah lima tahun berturut-turut mengadakan kegiatan khusus “ Daurah Ramadhaniyah”.
Dayah Darul Ihsan juga mengadakan pelatihan Tajhij Mayyit untuk warga sekitar Pesantren Siem dan Krueng Kalee selama dua hari (21- 22 Julii 2013).
Kegiatan Tahhij Mayyit diprakarsai oleh Pembina Yayasan Tgk H Waisul Qarani Ali As-su’udy mengingat sudah sedikit masyarakat yang mampu melaksanakan fardhu kifayah ketika ada warga yang meninggal dunia bahkan sudah pada tahap memprihatinkan dengan cara menyewa orang lain.
Adapun rangkaian kegiatan selama Ramadan antara lain: tahsin al-Qur’an, pemantapan fikih amaliyah, Tahjiz mayyit dan pemantapan bahasa Arab dan Inggris.
Para santri terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Ramadan di pesantren, kendatipun mesti jauh dengan orang tua dan keluarga sebagaimana anak-anak pada umumnya, semua ini juga tidak terlepas berkat kerjasama yang baik dengan wali santri yang sudah berpartisipasi mengizinkan anaknya dididik selama Ramadan.
Kegiatan tambahan yang sangat disukai oleh santri adalah tadarus dan lomba khatam al-quran. Terbukti sebanyak 133 dari 500 santri berhasil mengkhatamkan Al-quran sebanyak dua kali selama 10 hari mengikuti daurah Ramadan.
Dalam rangka Daurah ramadahan santri dan guru Darul Ihsan juga mengadakan penggalangan dana untuk Palestina yang berhasil terkumpul Rp 2.760.000 yang disalurkjan lewat Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Aceh.
Tgk Mustafen Woylaa Hus
(Humas Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Siem Darussalam, Aceh Besar)
